Sabtu, 26 Maret 2011

Kromatografi Gas-Cair (Gas - Liquid Chromatoghraphy)

Dasar Teknik Pemisahan Kromatografi
Metoda kromatografi digunakan secara luas untuk pemisahan analitik dan preparatif. Dasar kerja dari pemisahan secara kromatografi adalah perbedaan migrasi dari komponen-komponen pembentuk sampel (senyawa). Hampir semua campuran kimia, dari yang memiliki berat molekul rendah sampai tinggi dapat dipisahkan menjadi komponen-komponennya dengan metode kromatografi. Kromatografi adalah teknik pemisahan suatu campuran zat kimia yang berdasarkan  pada perbedaan migrasi dari masing–masing komponen campuran yang terpisah pada fasa diam di bawah pengaruh fasa gerak. Terjadinya pemisahan komponen–komponen dalam cuplikan/sampel disebabkan oleh perbedaan afinitas terhadap kedua fasa pada sistem kesetimbangan yang dinamis. Perbedaan afinitas dipengaruhi oleh titik didih, keelektronegatifan, ikatan kimia dan kepolaran dari komponennya.

Analisis Kuantitatif Cuplikan
            Dalam analisis kuantitatif yang harus diperhatikan adalah luas puncak kromatografi (kromatogram) dari setiap komponen yang dianalisis. Luas setiap puncak yang terbentuk berbanding lurus dengan konsentrasi atau besar setiap puncak, sehingga dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi yang tepat dari setiap komponen cuplikan. Didalam analisis kuantitatif diperlukan larutan standar.

            Larutan standar yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut,
a.       Dapat bercampur dengan cuplikan yang dianalisis
b.      Tidak bereaksi dengan komponen cuplikan
c.       Hanya memberikan satu puncak dan tidak tumpang suh (overlap) dengan puncak-puncak komponen cuplikan
d.      Mempunyai RT yang tidak jauh berbeda dengan RT komponen cuplikan

            Ketelitian analisis kuantitatif  dengan kromatografi gas sangat bergantung pada kelinieran detektor. Pada detektor yang peka terhadap konsentrasi, harus dijaga agar kecepatan alir gas pembawa tetap. Untuk memperoleh hasil yang akurat, maka kemurnian gas pembawa, kecepatan alir gas pembawa, suhu detektor, arus kawat pijar, tahanan dan tekanan di dalam detektor harus selalu tetap.

Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif
a.       % Luas (% Area)
   Konsentrrasi setiap komponen dalam cuplikan berbanding lurus dengan luas kromatogram dari komponen tersebut.
Konsentrasi komponen N,     Qn    =   An    
                                                            Atotal
                      An             = luas kromatogram komponen
                      Atotal          = jumlah luas semua kromatogram  
   Keberatan dari metode ini tidak adanya koreksi untuk kepekaan detektor terhadap setiap komponen cuplikan, akibatnya kesalahan analisis berkisar antara 10 – 15 %.        
b.      Normalitas (NORM)
   Dalam metode ini koreksi terhadap kepekaan detektor sudah diperhitungkan.
                             Qn   =      Fn An    
                                           Ftotal Atotal
                   F = faktor koreksi untuk setiap komponen

c.       Metode Standar Dalam (ISTD, Internal Standar)
   Dalam metode ini, kedalam cuplikan ditambahkan suatu larutan standar yang sudah diketahui konsentrasinya dan membentuk campuran yang homogen. Karena konsentrasi larutan yang ditambahkan diketahui, maka dengan mudah dapat menghitung banyaknya senyawa yang dianalisis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar